7 April 1995
*kalo liat bayi model gini, gemesssh. Pipinya minta dicium,
dan digigit gemes-gemes gitu, meskipun tahu kalo ini diri sendiri =))*
Bidan Suhenda,
Di dalam ruang persalinan. Ada seorang
Ibu yang sedang berjuang untuk hidup ataukah mati, bercucuran keringat hanya
untuk bisa melihat, mendengar, membelai, dan mencium seorang anak yang sudah ia dan keluarganya nantikan.
Alhamdulillah, puji syukur ia dan
keluarga panjatkan kepada Allah SWT karena setelah melewati berbagai proses dari
proses pembukaan sampai akhirnya Beliau bisa segera mendengar suara tangisan
bayi berjenis kelamin perempuan yang baru saja ia lahirkan. Tersenyum melihat bayi yang baru saja dilahirkan menangis, tersenyum bahagia penuh rasa syukur. Membelai dan segera
mencium bayi perempuan yang cantik, lucu, dan menggemaskan. Tak luput, ada riang gembira yang terlihat dari wajah anak perempuan berusia 12 tahun dan 8 tahun saat tahu Ibu nya sudah melahirkan seorang bayi perempuan. Ya, mereka memiliki adik perempuan!
Tak lama, Ayah sang bayi segera mengumandangkan adzan ditelinganya.
Tak lama, Ayah sang bayi segera mengumandangkan adzan ditelinganya.
Ah, aku baru saja me-flashback kejadian 21 tahun lalu, ini versi ceritaku. Gatau ya, kejadian tahun 1995 saat itu seperti apa hehe....
9 bulan ya Bu aku dikandunganmu? Coba
aja aku ingat, apa yang aku lakukan selama di dalam kandunganmu. Tapi yang aku
tau, pasti Ibu dan Bapak sudah menanti-nantikan aku penuh dengan kesabaran kan agar bisa melihatku? Selalu berdoa di setiap bertambahnya umurku saat di kandungan,
berdoa penuh harap agar aku terlahir dengan sehat dan normal, jika sudah
besar aku menjadi anak yang taat dan patuh pada Allah SWT dan orangtuanya. Pasti
kalian selalu mendoakan untuk kebaikanku sebelum aku dilahirkan. Iya kan? J Betapa bersyukurnya
diriku.
Sampai saat ini pun, doa kalian tidak akan pernah berhenti untukku.
Sampai saat ini pun, doa kalian tidak akan pernah berhenti untukku.
Terima kasih telah mendengarkan tangisanku
dan selalu menenangkan setiap kali aku menangis di malam hari, mungkin sampai ga
bisa tidur ya diganggu sama aku yang masih bayi?
Terima kasih telah mendidikku,
menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang mungkin buat kalian gemes karena apa
aja ditanyain saat umurku sudah memasuki 3-5 tahunan.
dan...Maaf jika pernah dan sering membuat
kalian kecewa karena sikapku, di masa-masa remajaku, sampai aku sudah sebesar
ini, mungkin nakal, ga denger nasihat yang kalian berikan, atau apapun itu
kesalahanku. Mohon maafkan aku.....
Terima kasih Ibuuuuuuuuu, selalu
tenang disisi Allah ya bu... Enti kangen. Tenang Bu, in syaa Allah enti ga akan
pernah lupa untuk selalu doain Ibu. Semoga Allah mempertemukan kita kembali di jannahNya.... izinkan aku membahagiakanmu, meskipun raga dan jiwa kita sudah tak bersama.
Terima kasih Bapaaaaaaak, sehat
selalu ya pak. Izinkan aku juga membahagiakanmu, semoga Bapak selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Aamiin...
Terima kasih Mbak Erna, Mbak Ani, Mas Ari sehat selalu yaaaa biar bisa dengerin curhatan-curhatanku hehe makasih juga untuk nasihat-nasihatnya^^ semoga selalu berada didalam perlindungan Allah SWT
Terima kasih atas kasih dan sayang yang tiada habisnya, doa-doa yang dipanjatkan setiap harinya.
Semoga diri ini bisa memanfaatkan sisa umur yang ga terlalu panjang.
satu harapku, semoga Allah meridhoi.
0 komentar:
Posting Komentar