Apabila kita
ingin menjadi orang yang sukses di dunia dan di akhirat, maka kita harus
pandai-pandai bersyukur. Terutama mensyukuri masalah rejeki, harta benda, dan
segala kenikmatan yang sudah kita rasakan. Belum dianggap sukses di akhirat,
jika kita tidak pernah mensyukuri karunia yang ada.
Menurut
pandangan orang-orang salaf bahwa rejeki itu tidak hanya harta benda atau
pendapatan dari mencari nafkah. Nyawa, kesehatan, kemampuan berbicara,
kemampuan mendengar, kemampuan berpikir, anak, istri dsb. Pokoknya apa yang
dapat dinikmati, maka itulah rezeki.
Namun secara
umum, orang memandang bahwa rezeki adalah harta benda yang didapat dengan
berikhtiar. Khusus tentang harta benda ini. Allah juga memberikannya kepada manusia
dengan cara Cuma-Cuma. Hanya saja harta dan benda itu tidak langsung jatuh dari
langit. Allah tidak akan memberi orang yang hanya mengadahkan tangannya. Harta
dapat diperoleh dengan cara bekerja, dengan cara berusaha secara rajin. Melalui
ikhtiar, Allah akan memberi rezeki/harta yang kita kehendaki, meskipun
kadang-kadang kenyataannya berbeda dengan angan-angan.
Allah SWT
menciptakan siang bertujuan agar manusia memanfaatkan sebaik-baiknya untuk
berikhtiar. Kita tidak dilarang menyibukan diri untuk bekerja di siang hari,
asalkan kita mengetahui kewajiban kita. Sebab sepanjang siang ada waktu-waktu
yang tidak terlalu banyak untuk melakukan ibadah kepada Allah. Mulai pagi hari
manfaatkanlah waktu untuk berikhtiar, mencari rezeki yang halal dengan disertai
doa dan pengharapan kepada Allah. Jika sore hari jangan lupa kita bersyukur
kepadaNya. “Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.” (Q.S An-Naba:
11) “Dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat
sedikitlah kamu bersyukur.” (Q.S Al A’raf: 10)
halo try , mampir ke blogku yuk , ada kado kecil buat kamu di postingan aku yang The Versatile Blogger .
BalasHapusjangan lupa follow ak yaa :)