Jumat, 23 Januari 2015

Rasa Takut

Aku akan duduk melihatmu dari jauh sambil mendoakanmu selama aku tidak bisa melakukan apapun saat ini bahkan untuk sekedar bertanya, apakah kamu sudah makan atau kamu baik-baik saja?

Sekalipun kesempatan itu ada, aku merasa tidak semua kesempatan mesti diambil. Aku akan duduk memperhatikanmu dari jauh-jauh sambil mendoakanmu. Sekalipun tangan dan kaki ini begitu ingin bergerak menolongmu ketika kamu tersandung dan jatuh. Aku tau kamu bisa berdiri sendiri, meski harus duduk sebentar untuk merasakan rasa sakit itu.


Aku akan berdiri dan memandangmu dari jauh sambil mendoakanmu, aku akan memastikanmu baik-baik saja. Setidaknya, aku tau apa kamu bahagia atau bersedih hari ini. Sebab, aku tidak bisa berada di dekatmu saat ini. Tuhan tidak menyukainya, bahkan ketika aku bersembunyi-sembunyi seperti ini pun aku masih merasa takut bahwa dia cemburu karena aku menduakanNya. Lalu aku bersimpuh, menanyakan pada diri sendiri mengapa aku takut untuk melangkah lebih jauh?

Aku tau, aku menginginkan berada disana, berada didekatmu saat suka dan duka. Orang yang akan menolongmu pertama kali saat jatuh, menjadi orang pertama yang akan menemuimu di pagi hari untuk menanyakanmu. Apakabar tidur malam tadi? Nyenyak kah? Menjadi orang yang akan selalu berada di dekatmu dan mengandeng tanganmu saat kemana-mana. Membuatkanmu sarapan pagi atau secangkir kopi di malam hari.

Aku bertanya, mengapa aku takut melangkah lebih jauh. Aku terlalu takut pada kenyataan bahwa aku memang penakut. Aku ingin bertanya kepada Tuhan, mengapa aku begitu takut? Apakah Tuhan cemburu karena aku lebih mencintai makhlukNya daripada dirinya sendiri? Aku takut dia marah padaku dan mencabut keberanian itu dari dalam diriku, menggantinya dengan rasa takut dan khawatir.

sc.

2 komentar:

 

Dream, Pray & Action! Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template